APKLI geruduk Disperindag, minta lapak pedagang Pasar Renteng ditata ulang - OPSINTB.com | News References -->

02/06/22

APKLI geruduk Disperindag, minta lapak pedagang Pasar Renteng ditata ulang

APKLI geruduk Disperindag, minta lapak pedagang Pasar Renteng ditata ulang

 
APKLI geruduk Disperindag, minta lapak pedagang Pasar Renteng ditata ulang

OPSINTB.com - Belasan pedagang Pasar Renteng, Kecamatan Praya didampingi Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Loteng menggeruduk Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng, Kamis (2/6/2022). 

Dalam aksi itu, mereka menuntut Disperindag menata ulang posisi lapak para pedagang. Hal itu dimaksudkan agar para pedagang yang menggelar lapak di lantai dua pasar bisa dilihat oleh para pembeli.

Selama ini, para pedagang tidak mau menempati lapak yang sudah disiapkan oleh Disperindag. Alasannya para pedagang sudah merasa nyaman di lapak lama.

"Ya kami minta segera diperhatikan. Contoh para pedagang yang sudah disiapkan lapak, tapi tidak ditempati," kata DPW APKLI Loteng, Kusuma W pada wartawan, Kamis (2/5/2022).

Selanjutnya, para pedagang dan APKLI meminta lampu penerang dihidupkan. Karena menurut pengakuan mereka, selama tiga minggu ini lampu lapak mereka mati. Padahal mereka rutin melakukan pembayaran Rp 100 ribu/bulan.

"Tiga minggu sudah tidak nyala. Kalau kita hitung-hitungan ekonominya itu sudah sangat besar kerugian dari para pedagang," ujarnya.

Selain itu, mereka minta tiga ruko di depan gerbang sebelah timur dirobohkan karena menghalangi pandangan para pembeli terhadap para pedagang baju yang ada di belakang ruko.

"Kalau pedagang yang di depan itu menggelar dagangannya, otomatis yang di belakang tidak kelihatan atau menghalangi para pembeli," imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Kabid Perdagangan Disperindag Loteng Raden Roro Mulyaningsih menawarkan dua pilihan kepada para pedagang. Pertama sesuai permintaan para pedagang untuk dilakukan penertiban, mulai besok Disperindag akan melakukan penertiban yang dibantu petugas pasar, Pol PP, dan para pedagang sendiri.

"Tahun lalu sebenarnya sudah kita lakukan penertiban, tapi cuma 10 hari. Jadi setelah itu mereka tidak tertib lagi," jelas Roro.

Roro mengatakan, setidaknya penertiban akan dilakukan selama sebulan. Selain sebagai pembiasaan untuk para pedagang, hal itu dilakukan juga untuk mengetahui para pedagang masih menempati lapak dagangan sesuai kontrak atau tidak.

Kemudian pilihan kedua yang ditawarkan oleh Disperindag adalah jika setelah sebulan para pedagang tidak mengindahkan tata tertib dan masih saja menempati lapak lama, maka seluruh pedagang akan diturunkan ke lantai satu pasar.

"Jika dalam satu bulan tidak selesai penertiban, mereka mengintai petugas dan lain-lain, maka opsi kedua mereka memang harus diturunkan," sebut Roro.

Kemudian terkait listrik dan pembongkaran ruko di depan gerbang timur, Roro menjelaskan, untuk listrik setidaknya besok pagi Disperindag bisa menemukan rekanan untuk memperbaiki masalah kelistrikan di lapak para pedagang. Sehingga dalam delapan hari ke depan listrik dipastikan menyala.

Kemudian untuk pembokaran ruko, Disperindag, kata Kabid asal Tanjung Lotim ini, tidak berani menentukan apakah akan dibongkar atau tidak karena masalah gedung bukan ranahnya Disperindag.

"Sekarang kalau dibongkar, takutnya bangunan pasar yang di atas juga roboh, karena ruko di bawah juga menopang bangunan yang di atas. Itu menjadi ranahnya PU," pungkasnya.

Pasar Renteng merupakan salah satu pasar terbesar di Loteng. Pasar tersebut mampu menampung 400 lebih ruko dan seribu lebih lapak. (red)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama