Dewan menilai PDAM Lombok Timur belum sehat - OPSINTB.com | News References -->

03/02/22

Dewan menilai PDAM Lombok Timur belum sehat

Dewan menilai PDAM Lombok Timur belum sehat

 
Dewan menilai PDAM Lombok Timur belum sehat

OPSINTB.com - Anggota DPRD Kabupaten Lombok Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lombok Timur, Kamis (3/2/2022). 

Wakil Ketua DPRD Lombok Timur, Badran Achsyid dalam kesempatan itu mengatakan, PDAM terlalu boros dalam persoalan anggaran. Misalnya dari sistim penggajian.

Seharusnya, kata dia, gaji karyawan dihitung berdasarkan persentase keuntungan. Bukan sebaliknya, menghitung gaji baru keuntungannya.

"Di tempat lain juga seperti itu kita temukan, pembengkakan anggaran ada di pengeluaran gaji maupun yang lainya," ucap Badran.

Terkait operasional direksi, ia harus melakukan efisiensi anggaran. Karena melihat keuntungan yang sangat sedikit dibandingkan biaya produksinya. 

"PDAM ini biaya produksinya kan hampir sedikit sekali tapi mereka sangat boros, mereka harus ada efisiensinya di sini," ujarnya.

Lanjut Badran, melihat kondisi PDAM yang seperti sekarang ini, ia sebagai dewan mengakui bahwa perusahaan ini belum terlalu sehat.

"Perusahaan PDAM kita ini belum terlalu sehat. Dari sekian BUMD di Lombok Timur ini, yang sehat itu hanya Selaparang Finansial," katanya.

Menanggapi hal itu, Direktur Utama PDAM Lombok Timur, Mudahan mengatakan, ada beberapa pos yang  dilakukan untuk efisiensi, pertama Bahan Bakar Minyak (BBM). "Ini hal kecil tetapi kalau dikumpulkan akan menjadi banyak," jelasnya.

Beberapa waktu lalu ia juga menemukan biaya BBM yang hampir mencapai Rp 35-38 juta perbulan, lalu ia melakukan kroscek untuk efisiensi pengeluaran. Sehingga di waktu 2 bulan itu ia menyetop semua BBM.

"Karena itu di bulan dua kita bisa menekan pengeluaran sampai Rp 13 juta, itu hampir lebih 50 persen untuk efisiensi," ujarnya.

Efisiensi juga dilakukan dengan merapikan aliran keuangan. Artinya tidak ada uang di kantor, cukup dengan kas kecil. Begitu ada penerimaan langsung masuk di Bank. "Jadi tidak ada uang mengendap baik itu di cabang-cabang maupun di induk," tegasnya.

Selain itu, lanjutnya, dulu sistim pembaca meter menggunakan sistem manual tapi sekarang sudah memakai alat elektronik, begitu diklik keluar barcode langsung masuk ke server induk maupun di cabang. Dan itu pun sudah berjalan.

"Ini semua akan efektif untuk memangkas pengeluaran tersebut," kata Mudahan. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama