OPSINTB.com - Belajar dari temuan kasus demam berdarah (DBD) tahun-tahun sebelumnya, jauh hari pihak Puskesmas Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng) sudah melakukan langkah preventif/pencegahan.
Alhasil sampai dengan saat ini, kasus DBD di enam desa yang merupakan wilayah Puskesmas Sengkol masih nol kasus.
"Antisipasinya dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan oleh pihak puskesmas kepada masyarakat dan melalui Posyandu Keluarga," kata Kepala Puskesmas Sengkol Baiq Erna Siswati, Kamis (27/1/2022).
Selain itu, lanjutnya, peran pemerintah desa juga sangat dibutuhkan. Terutama pemegang pemerintahan desa di tingkat paling bawah yakni kepala dusun.
Menurutnya, seorang kepala dusun lebih mengetahui keadaan lingkungannya. Sehingga diharapkan jika melihat lingkungan yang tidak sehat, kepala dusun dapat segera melaporkan kepada pihak puskesmas.
"Kadus/RT/RW lebih mengetahui keadaan lingkungannya. Merekalah yang harus mengajak warga untuk melakukan hidup bersih. Dengan begitu maka sumber-sumber DBD dapat dicegah," terangnya.
Sementara, terkait beredarnya informasi salah seorang warga Desa Pengembur (wilayah Puskesmas Sengkol) yang diberitakan meninggal dunia karena DBD, Erna menjelaskan memang sebelumnya warga tersebut merupakan pasien Puskesmas Sengkol.
Namun, dia membantah jika warga tersebut meninggal disebabkan DBD, karena diketahui warga yang meninggal dunia tersebut memiliki penyakit bawaan.
"Memang kemarin Almarhum pasien di sini dan kami rujuk ke RSU Praya karena mengalami sesak napas. Jadi yang menonjol itu sesak napasnya," jelasnya.
Erna berharap kepada seluruh masyarakat terutama wilayah Puskesmas Sengkol untuk terus menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
"Memang sekarang sedang fasenya DBD. Untuk itu saya harap masyarakat selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan," harapnya. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami