Pancor jadi Wisata Terbuka Hijau. Pedagang terima tokonya digusur, asal.. - OPSINTB.com | News References -->

18/03/21

Pancor jadi Wisata Terbuka Hijau. Pedagang terima tokonya digusur, asal..

Pancor jadi Wisata Terbuka Hijau. Pedagang terima tokonya digusur, asal..

Pancor dijadikan Wisata Terbuka Hijau, toko masyarakat digusur

OPSINTB.com - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Timur akan menjadikan lahan pertokoan di kawasa Pancor sebagai wisata terbuka hijau. Dan, sejumlah toko pedagang pun digusur.

Terkait hal itu, Aliansi Masyrakat Pancor (AMP) mendatangi Kantor Kesbangpoldagri Lombok Timur guna mempertanyakan persoalan tersebut, Kamis (18/3/2021). Kedatangan AMP disambut Sekda Lombok Timur, HM Juaini Taofik dan Kaban Kesbangpoldagri, M Isa.

Saat dilakukan mediasi, sejumlah pedagang mengaku menerima penggusuran tersebut dengan lapang dada. Namun mereka menginginkan toko mereka tidak dipindah jauh dari tempat lama, karena masyarakat melihat toko Pancor yang lama sudah legend dan dikenal banyak orang.

Salah seorang pedangan di Pancor, Junaidi mengatakan, ketika ada penggusuran, pemerintah seharusnya tidak hanya melihat nasib pembangunan saja, tapi nasib pedagang hingga tukang parkir harus menjadi pertimbangan.

"Kami seratus persen tidak menolak. Dari awal kami mengikuti sosialisasi juga tidak pernah menolak hal tersebut," ungkap Junaidi.

Bahkan, lanjutnya, jika melihat sejarah, tahun 80-90an pertokoan di Pancor sudah digusur, tetapi pertokoan tersebut dipindah hanya di lokasi tersebut dan dibangunkan pertokoan yang baru.

"Tapi yang terjadi sekarang digusur dan itu tidak ada kepastian untuk pedagang," imbuhnya. "Kami pedagang loh bukan pedagang kaki lima," lanjutnya.

Di awal sosialisasi dulu, katanya, ada masukan dari para pedagang, kenapa pertokoan yang sudah legend dan dikenal banyak orang harus dipindah  ke Masbagek yang tidak jelas nasib hidup seprti apa.

Sehingga, Junaidi dan rekan-rekannya hanya meminta untuk fasilitasi di tempat yang lama itu untuk berjualan. "Kami seratus persen tidak menolak apa yang mau dibangun, seperti wisata religi tersebut," pungkasnya.

"Tapi marilah kita berembuk, bagai mana cara kita untuk program membahagiakan Kota Pancor tersebut terlaksana, tanpa menindas pedagang-pedagang toko yang lain. Dimana lagi kita meminta kalau yang puya kebijakan tidak peduli sama kami," ujarnya.

Sementara HM Juani Taofik mengatakan, posisi pemerintah berada di posisi tengah. Artinya, hampir tidak ada kebijakan yang seratus persen diterima, pun seratus persen ditolak.

Lebih lanjut ia menjelaskan, memang di lokasi pertokoan yang dimaksud merupakan aset pemerintah. Namun seiring dengan perkembangan zaman, terlebih Lombok sebagai bagian dari kawasan proritas kepariwisataan nasional.

Untuk itu, harapan pemerintah dan banyak pihak, pelan atau pasti Pancor akan didorong menjadi kawasan wisata religi. Dan atas usul pemerintah akan dibangun kawasan terbuka.

"Pelan atau pasti Pancor ini akan menjadi kawasan wisat religi dan menjadi kawasan terbuka," terangnya

Sekda juga menyadari, bupati sudah mengambil beberapa langkah di zaman Ali Bin Dahlan. Pada saat itu, Ofik masih menjabat sebgai kabag pemerintahan.

Sehingga, tuturnya, saat pemebebasan lahan tersebut, Pemda sudah lama melakukan sosialisasi, tetapi posisi pemerintah juga tidak cukup sumbar daya untuk mewujudkan hal tersebut.

Dalam hal ini juga, Pemda masih mencari jalan keluar untuk para pedagang yang ada. "Pemerintah akan mendorong di terminal tersebut untuk dibagun pusat perdagangan dan ada juga ide dari masyarakat dimana di komplek ruang terbuka hijau itu juga disiapkan untuk tempat berjualan," pungkas Sekda. (zaa)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama