OPSINTB.com - Kemajuan teknologi membuat segalanya menjadi lebih mudah. Masyarakat dengan gampang mengakses segala informasi yang dibutuhkan. Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang apa pun, termasuk ilmu agama. Sebut saja media sosial Youtube. Sekali klik, segala pertanyaan penggunanya bisa langsung dijawab oleh "Youtube".
Namun kemajuan teknologi sangat kontradiktif terhadap masyarakat yang tergolong tua dan awam, yang tidak mengerti teknologi, baca tulis bahkan bahasa Indonesia.
Oleh sebab itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Timur, mulai tahun 2020 ini, akan menghidupkan kembali kearifan lokal. Seperti pembacaan hikayat dan dakwah/pengajian di kampung-kampung. Tentunya menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sasak dengan kajian sederhana serta mudah dicerna.
Berbeda dengan pengajian saat ini, seperti di media sosial, youtube atau beberapa ustaz yang menyampaikan pengajian dengan bahasa dan gramatikal tinggi. Bahkan bahasa-bahasa moderen.
"Itu tidak mampu dicerna oleh masyarakat kita yang awam atau tua-tua," kata Kepala Kemenag Lombok Timur, H Azharuddin, beberapa waktu lalu.
"Ini sengaja kita gali kembali supaya kearifan lokal hidup kembali dan tidak mati. Juga untuk memberikan penerangan pada masyarakat kita yang tua-tua," imbuhnya.
Bahkan, kata dia, pengajian/kearifan lokal seperti pembacaan hikayat akan dilombakan oleh Kemenag Lombok Timur tahun 2021 nanti.
"Termasuk pembacaan hikayat, itu tahun depan kita akan lombakan di kantor dalam rangka Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag," tegasnya. (yan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami