Badran : Petani Tembakau Lotim Butuh Pemimpin yang Siap Pasang Badan - OPSINTB.com | News References -->

12/09/19

Badran : Petani Tembakau Lotim Butuh Pemimpin yang Siap Pasang Badan

Badran : Petani Tembakau Lotim Butuh Pemimpin yang Siap Pasang Badan


OPSINTB.com - Akibat harga tembakau yang anjlok, petani tembakau di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat, menyayangkan pemerintah daerah (Pemda) tidak cepat mengambil tindakan.

"Sebenarnya petani membutuhkan pemimpin yang siap pasang badan untuk nasib para petani", Kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lotim, M Badran Achsyid saat diwawancara pewarta di ruang kerjanya, Rabu (11/09/2019).

Indikasi persoalan ini, dugaannya, dipicu oleh lemahnya pengawasan Pemda terhadap perusahaan pengepul yang tidak menjalankan kesepakatan yang sudah ditandatangani dengan para petani yang tertuang di dalam Break Event Point (BEP).

"Di Jawa Timur itu tidak pernah mengeluh tentang harga tembakau karena langsung dibeli oleh pabrik rokok. Kita sebut saja Kota Malang, Kediri, Kudus dan beberapa kota lainnya yang punya pabrik rokok," kupas Politisi Partai Gerindra itu.

Dilihat dari kebutuhan tembakau dalam negeri yang cukup tinggi, kendati keran inpor tembakau dibuka itu tidak bisa mempengaruhi harga tembakau petani. "Ironis sekali bila harga tembakau yang dipatok pihak perusahaan pengepul ini bisa merugikan petani," tuturnya.

Adapun informasi yang diserapnya dari para petani bahwa perusahaan beralasan kalau itu dipicu oleh kwalitas tembkau saat ini menurun (kandungan nikotin menurun.red).

Bila benar itu adalah salah satu pemicunya maka pola kemitraan antara petani dan perusahaan butuh evaluasi berkala

"Kalau memang itu pemicunya, saya berani mengatakan hubungan kemitraan ini tidak berjalan dengan baik", pungkas Badran.

Pastinya, untuk mendapatkan kwalitas yang diharapkan maka perhatian terhadap petani tembakau harus dikontrol dari mulai pembibitan sampai produksi serta perusahaan harus turut menjaga para petani dari reskio yang bisa membuat petani merugi.

Dari pengakuan pihak petani, kata Badran, kwalitas tembakau saat ini sangat bagus dengan kondisi cuaca yang menurut petani sangat menunjang pertumbuhan serta kwalitas tembakau. Bahkan, lanjutnya, warna daun hasil produksi sudah sesuai dengan keinginan perusahaan pengepul.

Tidak heran jika biaya produksi yang dikeluarkan petani cukup tinggi namun harga yang dipatok pihak pengepul sangat rendah sehingga tidak mampu mengembalikan modal yang sudah dikeluarkan oleh para petani.

Dengan kondisi ini, para petani tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh sebab itu ia mendesak pemerintah daerah untuk segera turun menyelamatkan nasib para petani. "Jangan tunggu petani bersatu turun melakukan aksi baru pemda gelagapan," pungkasnya.

Ditempat berbeda, hal senada juga disampaikan Mamiq Her selaku petani dan pemerhati petani. Ia menyayangkan kurang tanggapnya Pemda Lotim dengan merosotnya harga tembakau pada tahun ini.

Pada dasarnya, menurut Mamiq Her, harga tembakau petani sudah ditetapkan berdasarkan BEP sebagai bentuk kesepakatan pemerintah daerah selaku perwakilan petani dan pihak perusahaan dalam penetapan harga beli tembakau sudah final.

Kesepakatan itu, menurutnya, sudah melalui berbagai analisa matematis yang menguntungkan para petani. "Kalau harga anjlok seharunya pemda pasang badan bela petani dong," sindirnya.

Bola panas keresahan para petani ini, menurut Mamiq Her, sepertinya dibiarkan bergulir. Sebab sejatinya  pemda harus berani memberikan sangsi tegas terhadap gudang-gudang yang melanggar kesepakatan BEP tersebut sebagai bentuk pembelaan terhadap nasib petani.

"Kemungkinan pemda tidak ahli dalam menyelesaikan persoalan petani sehingga dibiarkan berlarut-larut," tutupnya. (kim)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama