Pendakian Rinjani Dibuka, Jalur Longsor Hingga Krisis Air Bersih - OPSINTB.com | News References -->

06/07/19

Pendakian Rinjani Dibuka, Jalur Longsor Hingga Krisis Air Bersih

Pendakian Rinjani Dibuka, Jalur Longsor Hingga Krisis Air Bersih

Selain jalur pendakian banyak terkena longsor, krisis air bersih juga terjadi di Pos 3 dan Pelawangan. 

AHMAD YANI, Lombok Timur

OPSINTB.com - Pendakian Gunung Rinjani resmi dibuka sekitar sebulan lalu. Para pencinta gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl itu pun mulai bergegas. Tak mau ketinggalan, dari jalur pendakian Sembalun, Tim Ekspedisi SMKN 1 Sikur juga menapaki gunung yang dikenal menyimpan pesona alam nan indah itu.

Namun sayang, kini jalur pendakian Sembalun terdapat banyak rintangan yang disebabkan longsor. Krisis air bersih juga menjadi tantangan.

Tim Ekspedisi SMKN 1 Sikur saat Berada di jalur pendakian menuju Pelawangan Rinjani

Ketua Tim Ekspedisi SMKN 1 Sikur, Yanis Saputra, mengatakan, longsor kini menggerogoti jalur pendakian dari arah Sembalun. Jalur menuju Pos 3 contohnya, pendaki tidak bisa melewati jalur biasa. Pasalnya di jalur tersebut terkena longsor. Jadi untuk menuju Pos 3 pendaki harus melewati jalur alternatif yakni sungai.

Rintangan tak cukup sampai di sana. Di Pos 3 juga kini tidak ada air bersih. "Jadi sebaiknya pendaki menginap di Pos 2, soalnya di Pos 3 tidak ada air bersih," pungkas Yanis, Sabtu 6/7/2019.

Yang sudah mendaki Rinjani pasti sudah tidak asing lagi dengan Bukit Penyesalan. Nah, sekarang Bukit Penyesalan juga diterkam bencana longsor hingga jalur semula sangat beresiko untuk dilewati. Akibatnya para pendaki harus melewati jalur alternatif yang tak kalah ekstrim.

Jalur alternatif di Bukit Penyesalan

"Jalur alternatif di Bukit Penyesalan sangat terjal dan licin. Jadi kita harus hati-hati," tutur Yanis.
Hingga sampai di Pelawangan, Tim Ekspedisi SMKN 1 Sikur menghentikan pendakian. Sebab jalur menuju Danau atau Segara Anak ditutup sementara oleh TNGR, disebabkan banyaknya runtuhan bebatuan yang membahayakan pendaki. Begitu juga jalur menuju puncak atau summit Rinjani ditutup dengan alasan yang tak jauh berbeda.

Sudah barang tentu gempa Lombok 2018 silam memiliki dampak besar terhadap jalur-jalur berbahaya Rinjani.

Tak pelak, trauma gempa juga menjadi penyebab menurunya jumlah pendaki sejak dibuka sebulan silam.  "Banyak juga pendaki yang belum berani ke Rinjani akibat trauma gempa," pungkas Yanis.

Minimnya para pendaki, lanjut Yanis, dapat dipantau dari jumlah sampah. Jika sebelumnya jalur pendakian hingga Pelawangan di penuhi sampah, kini keadaannya sangat bersih.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama