Sejak 1918, pemikiran Muhammadiyah sudah mengakar di Lombok Timur - OPSINTB.com | News References

19/11/25

Sejak 1918, pemikiran Muhammadiyah sudah mengakar di Lombok Timur

Sejak 1918, pemikiran Muhammadiyah sudah mengakar di Lombok Timur

 
Sejak 1918, pemikiran Muhammadiyah sudah mengakar di Lombok Timur

OPSINTB.com - Kehadiran organisasi Muhammadiyah di Lombok Timur, bukan kemarin sore. Tapi mereka telah hadir untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat sebelum Indonesia di deklarasikan. 


Sumbangan pemikiran keagamaannya khususnya di Gumi Patuh Karya sudah sejak lebih satu abad yang lalu. Jejaknya bisa dilacak dengan mudah. 


Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Lombok Timur, Fathurrijal menceritakan, kehadiran Muhammadiyah di Lotim sudah sangat lama. Secara struktur telah ada sejak tahun 1932.


"Namun kultur pemikirannya atau pola pikir keagamaannya sudah hadir tahun 1918," tutur Fathurrijal, saat ditemui opsintb.com, Rabu (19/11/2025).


Pada waktu itu, imbuhnya, berbarengan dengan datangnya sarikat Islam ke Lombok tahun 1916 yang dibawa oleh Raden Mas Haji Oemar Said Tjokroaminoto (H.O.S Tjokroaminoto). 


Berdasarkan informasi dari koran Suara Umum terbitan Surabaya tahun 1937, disebutkan Kiyai Haji Mas Mansyur, mengumpulkan konsulat Muhammadiyah Sunda Kecil dipusatkan di Selong dan Labuhan Haji. Kegiatan itu berlangsung seminggu lebih dari tanggal 22 hingga 29 September 1937.


"Jadi secara kultural Muhammadiyah sudah lama," ucapnya.


Beberapa orang tokoh besar Muhammadiyah juga informasinya sudah datang ke Lombok, dan bahkan menginap di rumah warga. Di antaranya Ahdar Al Mashudi, H Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka, dan Ahmad Syafi'i Ma'rif.


Generasi saat ini, kata dia, memiliki tantangan yang berbeda dengan sebelumnya. Secara organisasi keagamaan sudah banyak, tinggal berkompetisi untuk fastabikul khairot. 


Dia membeberkan, perkembangan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Lombok Timur, yang paling banyak di tengah persaingan sekolah yakni tingkat TK dan PAUD. 


Saat ini Muhammadiyah memiliki jenjang pendidikan tingkat TK dan PAUD sebanyak 15, SMA sederajat 4, SMP 3, Madrasah Ibtidaiyah dan MTS, dan satu yang spektakuler yakni Sekolah Luar Biasa (SLB), dan satu kampus. 


Dia menerangkan, dakwah bagi Muhammadiyah tetap ada. Pihaknya masih fokus melakukan kunjungan pengajian keliling dengan mendatangi masyarakat secara rutin dan ke 20 cabang Muhammadiyah yang aktif.


"Kita masih dakwah manual, karena masyarakat ingin dikunjungi dan bertemu secara langsung," ujarnya.


Yang tengah berproses, bebernya, yakni Rumah Sakit Muhammadiyah. Saat ini, pengurus pusat belum memberikan izin operasional karena masih ada catatan yang perlu diselesaikan.


PP Muhammadiyah telah memiliki standar tertentu sebagai syarat RS bisa beroperasi. Menurutnya, pimpinan pusat tak ingin gerasak gerusuk dalam membangun hal itu. "Jangan sampai datang sakit jadi tambah sakit, bukannya sehat," ucapnya.


Namun demikian, lanjutnya, dukungan secara SDM sudah sangat siap. Selain Fakultas Kedokteran di Muhammadiyah Mataram, juga akan dibuka jurusan yang sama di Kampus Muhammadiyah Selong, untuk menunjang keberadaan RS tersebut.


Pihaknya sudah menyiapkan lahan sekitar 1 hektar untuk membangun RS tersebut yang berlokasi di samping SMA Sikur. 


"InsyaAllah akan segera beroperasi," ucap Fathurrijal.


Selain itu, pihaknya juga sering memberikan bantuan kepada AUM melalui Lazismu, khususnya bagi guru-guru. Bentuknya tambahan honor bagi mereka. 


Terlebih bagi sekolah-sekolah yang belum mapan secara finansial. "Terutama bagi sekolah-sekolah yang baru berdiri," ujarnya. 


Sementara itu, Direktur Muhammadiyah Boarding School (MBS) Selong, M Arhandika Rahman berharap, di umur 113 tahun Muhammadiyah ini AUM yakni sekolah-sekolah saling menyokong, bersinergi dalam pendidikan.


"Kita juga ingin bersinergi dengan sekolah non Muhammadiyah, karena tujuan kita untuk kemajuan pendidikan dan kecerdasan bangsa," ucapnya. (kin)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama