OPSINTB.com - Masih dalam semangat memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mataram (Unram), Dr Sujita, menyampaikan pandangannya tentang peran pemuda dalam membangun bangsa Indonesia.
Dr Sujita menekankan pentingnya integritas karakter dan kontribusi nyata generasi muda dalam berbagai sektor pembangunan nasional.
Melalui pengamatannya di media sosial dan dunia pendidikan, Dr Sujita mengapresiasi kemajuan anak-anak bangsa yang telah menunjukkan prestasi membanggakan di berbagai bidang, mulai dari teknologi, pertanian, bioteknologi, hingga hukum.
“Saya yakin di bidang riset, anak-anak bangsa telah menunjukkan kontribusi yang luar biasa. Mereka tidak hanya berprestasi secara akademis, tapi juga sudah mulai menguasai bidang-bidang penting yang mendukung kemajuan bangsa,” ujarnya, Senin (19/5/2025).
Menurutnya, kemajuan ini menunjukkan bahwa pemuda Indonesia siap bersaing dan menjadi pelaku utama dalam peta pembangunan nasional maupun global.
Tantangan: Penurunan Karakter Berbasis Nilai Pancasila
Namun di balik capaian tersebut, Dr Sujita juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap penurunan karakter generasi muda yang belakangan ini semakin terasa.
“Yang memprihatinkan adalah degradasi karakter anak bangsa. Nilai-nilai yang bersumber dari falsafah bangsa, yaitu Pancasila, semakin terpinggirkan,” tegasnya.
Ia menyoroti perilaku sebagian pemuda yang dalam menyampaikan pendapat, baik secara langsung maupun di media sosial, kerap menggunakan kata-kata tidak pantas dan menunjukkan sikap tidak menghargai tokoh atau simbol-simbol bangsa.
Hal ini, menurutnya, bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi yang menjunjung tinggi etika, musyawarah, dan keadilan.
“Saya prihatin, seringkali kita lihat orasi atau ekspresi yang justru mencederai sila kedua dan keempat Pancasila. Pemuda harus menjadi contoh dalam menjunjung nilai kemanusiaan dan kerakyatan,” tambahnya.
Pemuda dan pembangunan ekonomi: Siap menjadi penggerak
Di sisi lain, Dr Sujita menegaskan bahwa dari segi ekonomi, mahasiswa saat ini sudah mulai berpikir lebih jauh ke depan.
Ia menyebutkan bahwa dunia kampus telah mulai meninggalkan pendekatan pembelajaran yang hanya teoritis dan kini lebih mendorong praktik serta implementasi gagasan di dunia nyata.
“Melalui program Mahasiswa Berwirausaha dan kewirausahaan sosial, mahasiswa mulai kami latih untuk menjadi pengusaha yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tapi juga berdampak bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa para mahasiswa telah banyak menciptakan ide-ide kreatif di bidang pemasaran digital, bisnis berbasis teknologi, dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk pengembangan usaha.
Tak kalah penting, Dr Sujita juga menyoroti kemajuan signifikan di bidang kesehatan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia menyebut bahwa lima tahun terakhir menunjukkan perkembangan pesat, terutama dalam kemandirian sumber daya manusia di sektor ini.
“Kita tidak lagi bergantung pada tenaga medis dari luar daerah. NTB sekarang sudah punya banyak fasilitas pendidikan kesehatan, termasuk Fakultas Kedokteran, Farmasi, dan rumah sakit pendidikan di kampus,” ungkapnya dengan bangga.
Universitas Mataram, menurutnya, juga telah memiliki rumah sakit sendiri yang berperan penting dalam pendidikan serta pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Mengakhiri pesannya, Dr Sujita mengajak seluruh pemuda Indonesia, khususnya mahasiswa, untuk tidak melupakan akar nilai-nilai bangsa dalam setiap langkah yang diambil. Menurutnya, pembangunan yang berkelanjutan harus berangkat dari kombinasi antara kecakapan teknologi dan kekuatan karakter.
“Mari kita bangun bangsa ini tidak hanya dengan prestasi dan inovasi, tapi juga dengan karakter yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Itulah semangat sejati dari kebangkitan nasional,” pungkasnya. (red)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami