LPEI resmikan desa devisa kerajinan ketak - OPSINTB.com | News References -->

08/05/24

LPEI resmikan desa devisa kerajinan ketak

LPEI resmikan desa devisa kerajinan ketak

 
Kerajinan ketak lombok

OPSINTB.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama Kemenkeu Satu, Dinas Perdagangan NTB, dan Dinas Koperasi Lombok Tengah meresmikan Desa Devisa Kerajinan Ketak di Gedung Pusat Pelayanan Usaha Terpadu (PLUT) Mandalika, Lombok Tengah, Rabu (8/5/2024). 


Kepala Dinas Perdagangan NTB, Bq Nelly Junarti menjelaskan, peresmian ini sebagai upaya membranding Kabupaten Lombok Tengah sebagai sentra industri ketak. Selama ini, sebutnya, usaha ketak masyarakat di 30 desa selalu dikirim ke Bali, Jawa, dan daerah lainnya. Sehingga, yang dianggap penghasil ketak adalah daerah-daerah tersebut di atas. 


''Selama ini kita hanya menjual antar pulau. Finishing sedikit di Bali selisih harganya sudah besar sekali,'' jelas Bq Nelly.


Untuk itu, pihaknya ingin menggali potensi ini agar masyarakat/pengrajin dapat merasakan selisih harga yang besar tersebut agar pengrajin juga bisa memperoleh keuntungan yang tinggi. Selain itu, para pengrajin juga diharapkan menjadi eksportir alias mampu berdiri sendiri. 


''Jadi orang luar negeri itu kalau mau beli ketak taunya harus ke Lombok. Terlalu banyak komoditi kita yang brandingnya di luar,'' ujarnya. 


Selama ini yang menjadi kendala masyarakat tidak bisa mengekspor sendiri kerajinan ketak ialah karena mereka tidak mau ribet dalam menguras administrasi. ''Emang awal-awalnya berat, tapi kalau sudah biasa itu akan jadi biasa. Itu yang akan kita picu ke para pengrajin,'' imbuhnya. 


Sementara, Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI, Nilla Meidytha mengatakan, LPEI berperan lebih kepada pendampingan. Seperti pendampingan standarisasi produk ekspor dan akses pasar kerajinan ketak. 


Bagaimana supaya pengrajin melakukan ekspor langsung dari Lombok Tengah tanpa harus mengirim ke Bali. Pun dengan para pembeli dari luar negeri yang langsung memesan ke Lombok Tengah. 


''Untuk itu, kemarin kami undang narasumber dari Desa Devisa kita yang sudah berhasil ekspor. Harapannya, untuk bisa membawa/memberi contoh kepada pengrajin tahapan-tahapan ekspornya itu seperti apa,'' kata Nelly. 


Peresmian Desa Devisa Kerajinan Ketak diikuti oleh 30 pengrajin/pengusaha ketak di Lombok Tengah. Sejauh ini, para pengrajin dari Desa Devisa yang sudah berkembang banyak mengekspor ketak ke Arab Saudi, Eropa, dan Amerika. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama