OPSINTB.com - Kepala Unit Pelayanan Teknis Dukcapil Labuhan Haji, Muhyiddin, membatah tudingan adanya praktik uang hanya untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik. Pasalnya pernyataan harus adanya uang pelicin itu sempat viral di media sosial.
"Dalam membuat KTP itu banyak yang mengatakan ketika tidak ada uang tidak cepat jadi, kami merasa di fitnah sementara dirinya tidak pernah menerima uang," ucap Kepala UPT Dukcapil Labuan Haji, Muhyiddin, kepada opsintb.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/04/2024).
Lantaran pihaknya merasa difitnah, maka dirinya meminta agar pemilik akun meminta maaf dan menghapus postingannya serta mengklarifikasi tulisan tersebut.
"Kami meminta pemilik akun itu meminta maaf dan mengklarifikasi segera statusnya itu," pintanya.
Dalam Proses pencetakan, jelasnya, ketika warha datang, maka hari itu diproses dan langsung selesai, selama tidak terjadi gangguan pada sistem.
Dikatakan, untuk pengambilan pihaknya memberikan tenggang waktu selama tiga hari. Kendati demikian, bisa saja saat diproses berjalan lancar, tapi ketika cantumkan tanda tangan elektronik terjadi gangguan.
Kendati demikian, jika KTP itu sangat dibutuhkan pihaknya harus selesaikan pada saat itu juga.
"Jadi kami sebagai penanggung jawab kalau memang ada yang membutuhkan KTP yang sifatnya emergensi pihaknya tetap akan cetak, tetapi saat ini PRR masih banyak yang nunggu antrian dari bulan Januari masih ada yang di cetak sekitar 200 lebih," ujarnya
Ia menjelaskan, jika pemohon KTP sangat membutuhkan walau terdaftar pada antrian baru, tapi jika mereka datang ke UPT pihaknya tetap akan mencetakan langsung.
"Tetapi kalau seperti kejadian yang kemarin yang viral itu, kalau dia memang berkali-kali datang kesini wajib saya cetakkan, apa lagi dua sampai tiga kali, sekali aja asalkan sangat membutuhkan tetap kita cetakkan itu jadi intinya," pungkasnya. (zaa)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami