Pemkab Loteng ajak BUMD intervensi UMKM

OPSINTB.com - Minimnya intervensi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terhadap perkembangan UMKM di Lombok Tengah (Loteng) mengharuskan Pemkab Loteng melakukan pemetaan potensi intervensi ke UMKM. Pemetaan ini bersinergi dengan BUMD. Alasannya UMKM Loteng memiliki wadah yang sangat besar dan harus diberdayakan.

''Kami koordinasi dengan BUMD dan BPR. Yang kita harapkan UMKM ini bisa diberdayakan,'' kata Asisten Ekonomi Setda Loteng, H Lendek Jayadi di kantor bupati setempat, Kamis (16/11/2023).

Pelibatan BUMD dalam pemetaan ini adalah karena selama ini BUMD memiliki peran yang sedikit atau kecil dalam melakukan pembinaan terhadap UMKM Loteng. Oleh sebabnya, mulai 2024 mendatang BUMD diharapkan mampu memberikan intervensi lebih kepada UMKM.

''Ada program alternatif yang akan dihadirkan oleh BUMD untuk UMKM kita,'' papar Jayadi.

Selama ini, lanjut dia, BUMD lebih banyak mengintervensi kepada hal yang konsumtif. Artinya BUMD tidak banyak melakukan intervensi terhadap perkembangan para pelaku UMKM.

''Selama ini BUMD ini kehadirannya di UMKM kecil sekali, sehingga itulah yang mau kita angkat. Dia lebih banyak pada program yang konsumtif, tidak membangun UMKM,'' ujarnya.

Untuk itu, sebagai upaya pemkab dalam membantu membangun keberadaan UMKM, Jayadi berharap BUMD atau BPR bisa memberikan pinjaman, subsidi bunga, dan pembiayaan yang juga akan berdampak baik bagi keberadaan BPR itu sendiri. Semisal, kiprah BPR bisa terakses oleh masyarakat atau UMKM.

''BPR kita juga jalan, sebab dia menjual fasilitas kredit kepada UMKM. Karena kalau mau bersaing dengan bank yang besar, maka akan sulit bersaing,'' beber Jayadi. (wan)