Migran Day, Kemenaker kunjungi Desa Anjani

Redaksi
Lombok Timur - 12/20/2022

Migran Day, Kemenaker kunjungi Desa Anjani

OPSINTB.com - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Ida Fauziyah, mengunjungi desa migran produktif (Desmigratif) di Kabupaten Lombok Timur. Yakni Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Minggu (18/12/2022).

"Alhamdulillah tadi pagi saya kunjungi Desmigratif, Desa Anjani Lombok Timur," ucap, Ida Fauziyah, dalam sambutannya dalam puncak perayaan Hari Migran Internasional tahun 2022.

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi setingginya kepada Pemkab Lotim, yang memanfaatkan secara efektif guna menempatkan tenaga kerja Indonesia. Dan mampu mendongkrak IPM Gumi Patuh Karya.

Dirinya menjelaskan, pihaknya telah membentuk sebanyak 45 LTSA, di Provinsi, Kabupaten, Kota yang menjadi kantong PMI. Tujuannya, memberikan pelayanan yang efektif, efisien, transparansi, cepat, dan berkualitas tampa diskriminasi.

Selanjutnya, pihaknya membentuk 503 Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang tujuannya memberikan kemanan.

"Tujuannya memberikan layanan migrasi yang aman, usaha produktif dan koperasi," terangnya.

Sementara itu, Kepala Desa Anjani, Muhammad Said menerangkan, berdasarkan penilaian Kementrian Ketenagakerjaan (Kemenaker), pihaknya selangkah lagi menjadi desa migran sejahtera.

"Tinggal selangkah lagi Desa Anjani, akan menjadi desa migran sejahtera," ungkapnya.

Desa Anjani, terangnya, hingga tahun 2020 lalu telah menyumbangkan pekerja migran sebanyak 615 orang, yang tersebar di beberapa negara di dunia. Paling besar, bebernya, di Malaysia.

Pada tahun 2022 kali ini, beber Said, jumlah pekerja migran yang terdata di Desa Anjani sebanyak 172 orang. Jumlah ini merupakan gabungan yang sudah berangkat, serta yang belum.

Lebih lanjut dirinya menyampaikan, dalam penangan masalah PMI di luar negeri, pihaknya memanfaatkan lembaga sosial desa yang digawangi oleh pemuda desa setempat.

"Jadi kalau ada permasalahan PMI kami di luar negeri LSD inilah yang bekerja bagaimana bisa apakah terjadi perdagangan orang, setidaknya LSD inilah yang menjadi penyambung lidah kami terkait persoalan PMI," tandasnya. (kin)