Dewan Lotim perjuangkan anggaran khusus PMI alami kecelakaan kerja - OPSINTB.com | News References -->

18/11/21

Dewan Lotim perjuangkan anggaran khusus PMI alami kecelakaan kerja

Dewan Lotim perjuangkan anggaran khusus PMI alami kecelakaan kerja

 
Dewan Lotim perjuangkan anggaran khusus PMI alami kecelakaan kerja

OPSINTB.com - Kasus kecelakaan kerja terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) cukup banyak terjadi, khususnya PMI asal Lombok Timur. Dan baru-baru ini, Hamzani, salah seorang PMI asal Kelurahan Suryawangi, Kecamatan Labuhan Haji pulang dalam keadaan cukup memperihatinkan. Hamzani pulang dari Malaysia tanpa kedua kaki dan tangan, diamputasi karena tersengat arus listrik saat sedang bekerja di ladang sawit Malaysia.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lombok Timur, H Daeng Paelori menanggapi tegas hal itu. Kata Daeng panggilan akrabnya, pemerintah harus lebih serius menuntaskan persoalan PMI/TKI. Terutama terhadap mereka yang pulang dalam kondisi cacat ringan, permanen, maupun meninggal dunia. 

Pemda harus menyediakan anggaran khusus yang disisihkan dari APBD. Dan anggaran tersebut bisa dipergunakan untuk membantu mereka, baik dalam bentuk uang, barang maupun pelatihan skil. Pasalnya, selama ini tidak ada anggarkan khusus untuk itu.  

"Kita berharap tahun 2022 ada anggaran khusus untuk PMI yang pulang dalam kondisi meninggal atau cacat permanen. Nanti kalau kita rapat dengan Dinas Sosial, kita akan usulkan untuk ini," katanya, Kamis (18/11/2021).

Selanjutnya, tegas Daeng, anggaran tersebut diperuntukkan tanpa memandang bulu. Merata bagi PMI yang pulang dalam keadaan cacat maupun meninggal dunia, baik ilegal maupun legal. "Jangan membedakan PMI legal maupun ilegal, karena mereka sama-sama kirimkan uang ke daerah," tegas politisi Partai Golkar itu.

Dia menambahkan, dengan usulan dana khusus yang dimaksud, DPRD bukan berarti mendukung keberadaan PMI ilegal. Dia tetap mendorong masyarakat agar patuh administrasi, pergi merantau dengan status legal.

"Tapi kita tidak bisa menampikkan, administrasi untuk jadi PMI legal sangat sulit. Banyak aturan," pungkasnya.

Daeng juga menyinggung soal skil para PMI. Bahwa selama ini Lombok Timur lebih banyak menyalurkan PMI ke luar negeri di bidang non formal (non skil), sedikit di sektor skil. 

"Jadi prioritas kita ke depan bagaimana mendukung pengiriman PMI dengan skil. Kan banyak lembaga-lembaga pelatihan kita," tutupnya. (yan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama