Foto: Wabup Loteng, HM Nursiah, saat monev stunting di Posyandu Melati 8, Dusun Dasan Telage, Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, baru-baru ini. (wan/opsintb)
OPSINTB.com - Wakil Bupati Lombok Tengah (Loteng), HM Nursiah yang juga menjabat Ketua Tim Koordinasi Penanganan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Loteng, mengajak semua pihak terutama masyarakat dan orang tua untuk bersama-sama menangani permasalahan stunting.
Ia menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menangani stunting. Tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga pola asuh anak.
''Mari bersama-sama memperbaiki pola asuh anak, karena anak-anak adalah aset masa depan bangsa,'' kata Nursiah saat monitoring dan evaluasi di Posyandu Melati 8, Dusun Dasan Telage, Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, minggu kemarin.
Ia menyebut, Desa Jelantik sebagai salah satu lokasi penanganan stunting telah mencapai perkembangan yang positif.
Sementara, Kepala Desa Jelantik, Mariadi, menyampaikan bahwa upaya penanganan stunting terus dilakukan, dan hasilnya menunjukkan penurunan angka stunting dari 200 anak menjadi 139 anak.
''Meski demikian, angka ini masih tinggi jika dibandingkan dengan desa lain di Kecamatan Jonggat,'' ucap Mariadi.
Lanjutnya, dari 139 anak yang menderita stunting, 46 di antaranya dikategorikan sebagai sangat pendek. Untuk mendukung penanganan stunting, 46 paket makanan tambahan berisi telur, susu, dan ikan disalurkan kepada anak-anak kategori tersebut.
Di kesempatan yang sama, Dinas Dukcapil memberikan pelayanan dan menyerahkan kartu identitas anak kepada masyarakat yang hadir dalam kegiatan posyandu tersebut. Semua pihak berharap bahwa upaya ini dapat memberikan dampak positif dalam menangani permasalahan stunting di Loteng, serta membentuk generasi masa depan yang sehat dan cerdas. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami