OPSINTB.com - Seorang waria berinisial Z di Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah dilaporkan ke polisi atas dugaan perbuatan cabul (sodomi). Waria tersebut dilaporkan Kepala Desa Selebung, Kecamatan Batukliang, Agus Kusuma Hadi pada Selasa (2/12/2025).
Uniknya, dugaan pencabulan tersebut diketahui berkat adanya Program Zero Anak Putus Sekolah yang diprogramkan Desa Selebung. Awalnya, cerita Kades Agus, seorang korban berinisial O dilaporkan putus sekolah. Agus pun berinisiatif mendatangi rumah O untuk menanyakan sebabnya. Kades Agus lalu membujuk O agar mau melanjutkan sekolahnya.
‘’Setelah berbincang-bincang dengan O ini, saya teringat dia sering main ke rumah Z. Saya tanyakan, saya pertegas, akhirnya lama-lama ngaku bahwa dia pernah diajak ‘bergaul’ oleh terduga ini,’’ cerita Kades Agus.
Setelah didesak, Agus melanjutkan, O akhirnya mengakui bahwa dirinya bukan korban satu-satunya, tetapi ada korban lain yang senasib, bahkan lebih parah dari yang dialami O.
‘’Setelah dia ngaku, saya tanya lagi; ada nggak teman-temanmu yang lain, sehingga dia cerita semuanya, termasuk korban yang inisial B,’’ imbuh Agus.
Agus menuturkan, para korban terbujuk rayuan terduga pelaku setelah diimingi sejumlah uang, berkisar Rp 20-50 ribu. Terduga yang berprofesi sebagai tukang cukur tersebut, kata Agus, memberikan uang kepada korban setelah perbuatan tercela tersebut selesai dilakukan.
‘’Termasuk korban lain inisial B ini. B ini menurut pengakuannya sudah digauli 10 kali kemudian dikasih Rp 30-50 ribu,’’ katanya.
Dari penelusuran pihaknya, korban yang telah mengakui pernah digauli terduga berjumlah 11 orang. Kasus ini, menurut pengakuan korban sudah terjadi sejak lima bulan lalu.
‘’Korban masih sekolah. Rata-rata anak usia SMP-SMA.’’
Parahnya, dari pengamatan Agus terhadap para korban, para korban sudah mulai mengalami perubahan perilaku. Dan, kasus ini sudah menjadi pembicaraan masyarakat, khususnya di Kecamatan Batukliang.
‘’Jadi, sebelum sempat terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan, maka kami melaporkan,’’ seraya menambahkan ‘’bahwa korban O dan B saat ini sudah ditangani psikiater UPTD PPA.’’
Kasat Reskrim Polres Loteng, IPTU Luk Luk il Maqnun menyatakan telah menerima laporan tersebut. Pihaknya kini sedang menindaklanjuti dugaan perbuatan cabul tersebut. ‘’Kasus ini masih kami dalami,’’ singkat Kasat.
Pantauan opsintb.com di Polres Loteng pada Selasa siang, dua orang korban berinisial O dan B ikut diperiksa sebagai saksi dan keduanya langsung dibawa ke psikiater untuk memulihkan mental mereka. (wan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami