Timbulkan korban jiwa, tambang emas ilegal di Kuta ditutup Polisi - OPSINTB.com | News References

02/12/25

Timbulkan korban jiwa, tambang emas ilegal di Kuta ditutup Polisi

Timbulkan korban jiwa, tambang emas ilegal di Kuta ditutup Polisi

 
Timbulkan korban jiwa, tambang emas ilegal di Kuta ditutup Polisi

OPSINTB.com - Seorang penambang emas ilegal berinisial H dari Dusun Jurang Are, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat meninggal dunia setelah tertimbun longsor di galian Pantai Mosrak, Gunung Dundang, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Minggu (30/11) kemarin.


Korban H saat kejadian sedang menambang bersama dua orang temannya. Pada saat kejadian, H berjarak 1,5 meter dari rekannya Z. ‘’Saat itu ada juga dua penambang sedang memecahkan batu untuk mencari emas,’’ kata Kasat Reskrim Polres Loteng, IPTU Luk Luk il Maqnun, Selasa (2/12/2025).


Berdasarkan hasil penyelidikan, kata Kasat, aktivitas penambangan emas pada lokasi tersebut sudah berjalan seminggu. Lokasi penambangan berada di tebing pantai yang hanya bisa diakses dengan menggunakan sampan. 


‘’Waktu tempuh dari bibir pantai ke lokasi sekitar 1,5 menit,’’ katanya.


Dengan medan yang sulit tersebut, korban yang selamat hanya mampu melakukan penyelamatan manual menggunakan linggis dan cangkul. 


‘’Korban yang tertimbun berada di kedalaman setengah meter. Saat itu tiga orang tertimbun, dua selamat dan seorang lainnya meninggal dunia,’’ tambah Kasat.


Dikatakan, pihaknya saat ini telah melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab longsor tersebut. Pihaknya juga akan mengambil langkah tegas terhadap seluruh aktivitas penambangan emas ilegal yang meresahkan dan membahayakan keselamatan.


‘’Kegiatan tersebut jelas melanggar hukum dan membahayakan warga. Kami akan tindak tegas pihak yang terlibat,’’ ia menegaskan.


Kepala Desa Kuta, Mirate, saat dikonfirmasi melalui telepon mengungkap, ditemukan 18 karung tanah dengan kandungan emas di lokasi kejadian. Lokasi penambangan juga telah ditutup, karena tidak ada izin dari kepolisian.


‘’Kalau memang sudah dikasih tau, lalu mereka masih menambang; akan dipanggil polisi,’’ ungkap dia.


Mirate mengatakan, setelah kejadian masih saja ada warga yang nekat datang ke lokasi penambangan. Kawasan tersebut diketahui merupakan milik Balai Kehutanan, dan baru beroperasi tiga hari, kata Mirate.


Pihak desa saat ini telah menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke pihak kepolisian. ‘’Saya taunya dari masyarakat,’’ tutup Mirate. (wan)

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2021 OPSINTB.com | News References | PT. Opsi Media Utama