OPSINTB.com - Pupuk bersubsidi bagi petani memang menjadi yang ditunggu-tunggu. Kendati dalam praktiknya masih terbilang sulit.
Namun lain halnya jika yang menjadi pemimpin daerah ialah mereka yang mengerti pertanian. Tentunya juga harus orang yang lama bergelut di bidang tersebut, seperti menjadi distributor misalnya.
Di Gumi Patuh Karya, belakangan isu soal pupuk ini mendadak seksi. Bahkan, banyak kalangan yang berkomentar soal itu.
Haji Burhanudin, salah seorang distributor pupuk mengatakan, pupuk sebenarnya tidak langka, namun hanya subsidi yang terbatas.
“Pupuk sebenarnya tidak langka, hanya saja subsidi yang diberikan terbatas pada komoditas tertentu,” ujar Haji Burhanudin, seperti dilansir dari poroslombk.com.
Masih dari sumber yang sama, dari 73 jenis komoditas, hanya sembilan yang mendapatkan subsidi. Pemerintah telah menetapkan harga pupuk, baik bersubsidi maupun non-subsidi, melalui Surat Keputusan Menteri.
Meski ada klaim bahwa distributor dapat menyelesaikan masalah pupuk, Haji Burhan menilai hal ini sebagai kesalahpahaman.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah hanya memiliki kewenangan untuk memperbarui data penerima pupuk subsidi. Melihat kondisi ini, janji paslon bupati untuk menyediakan pupuk murah dan lancar dipertanyakan oleh banyak pihak.
“Subsidi hanya diberikan untuk beberapa komoditas utama, sementara tanaman lain seperti tembakau kerap mengalami kekurangan pupuk,” ucapnya, dikutip dari sumber yang sama.
Menanggapi hal itu, Calon Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, mengamini hal tersebut. Menurutnya distributor tidak bisa menambah kuota subsidi.
Tugas distributor, imbuhnya, hanya membagi ke pengecer sesuai dengan SK Bupati atau RDKK. Namun mantan wakil Bupati Lotim ini, meyakini jika distributor terpilih menjadi bupati, persoalan pupuk bisa diatasi dengan kebijakan yang dimiliki.
“Kalau distributor naik jadi bupati, jangankan kuota, pupuk gratis aja bisa dia berikan kepada petani. Apalagi penambahan kuota subsidi,” kata H Iron.
Ungkapan itu, bukan tanpa landasan. Sebab dirinya mengaku mengetahui itu saat dirinya menjabat dulu sebagi wakil bupati.
Dia mengatakan, skema pupuk gratis bisa diminta melalui program Kementerian untuk komoditi unggulan. Sementara untuk petani tembakau melalui DBHCHT.
Petani tembakau, terangnya, akan diberikan pupuk gratis melalui DBHCHT, tidak lagi berbentuk uang.
“Tapi khusus DBHCHT, ada dua pilihan apakah petani mau pupuk gratis atau diuangkan seperti biasa,” pungkasnya. (yan)
follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di twitter
Follow OPSINTB.com | News References dan dapatkan update informasi kami di Instagram
follow Instagram Kami